Sumbawa NTB - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, Polres Sumbawa menggelar kegiatan Simulasi Sistem Pengamanan Markas Komando (Sispam-Mako), Jumat (25/08/2023) pagi di Mapolres Sumbawa.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguji kesiapan aparat dalam menghadapi berbagai potensi ancaman dan gangguan keamanan yang mungkin timbul selama tahapan pemilu.
Baca juga:
Kasal Resmikan Monumen KRI Nanggala-402
|
Dalam simulasi tersebut, disimulasikan massa aksi tiba di Mapolres Sumbawa sekitar pukul 08.45 wita. Mereka berorasi secara bergantian menyampaikan tuntutannya. Mereka meminta agar salah satu Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) bernama Y dari partai X yang ditahan oleh polisi untuk dibebaskan.
Massa aksi juga memaksa masuk ke halaman mako namun di hadang oleh tim pengamanan di depan pintu gerbang.
Tim negosiator melakukan negosiasi dengan koordinator aksi meminta agar aksi berjalan dengan tertib, serta menunjuk perwakilan massa sebanyak 10 orang untuk bertemu dengan Kapolres Sumbawa. Peleton Pam Jalan Raya mengalihkan arus lalu lintas yang mengarah ke lokasi unjuk rasa.
Sementara hasil negosiasi, massa aksi menolak dan tidak menghiraukan himbauan petugas, serta memaksa masuk ke dalam mako dengan mendorong gerbang dan mencoba melompat pagar mako, namun berhasil dihalau oleh tim pengamanan.
Aksi unjuk rasa pun semakin ricuh setelah massa diduga terprovokasi. Masyarakat yang berada di lokasi ikut terprovokasi dan ikut bergabung dengan massa aksi melakukan unjuk rasa.
Aksi semakin tidak tertib. Beberapa massa mulai melempari petugas dengan batu dan kayu. Mereka pun berhasil membuka gerbang utama mako.
Melihat situasi semakin tidak kondusif, Danton Dalmas menurunkan pasukan berlapis dan membentuk formasi bersaf di belakang Dalmas Awal. Kemudian saf ke dua dan ketiga Dalmas awal membuka ke kanan dan kiri mengambil perlengkapan tambahan guna penebalan kekuatan Dalmas Lanjut, diikuti saf satu untuk melakukan kegiatan yang sama setelah Tali Dalmas Digulung.
Massa aksi semakin tidak terkendali. Mereka kembali melempar petugas dengan benda keras. Ujuk rasa berhasil dikendalikan. Massa aksi dipukul mundur meninggalkan Mako Polres Sumbawa.
"Untuk kegiatan hari ini jajaran polres Sumbawa melaksanakan simulasi Sispam Mako, " kata Kapolres Sumbawa usai kegiatan.
Menurut kapolres, kegiatan ini perlu dilakukan untuk menguji kesiapan Sistem Pengamanan Markas Komando (Sispam-Mako). Terlebih lagi, saat ini memasuki tahun politik, sehingga perlu mengantisipasi kemungkinan gangguan kamtibmas yang akan mengancam, baik di mako, maupun kantor-kantor instansi pemerintahan lainnya.
"Ini perlu kita lakukan mengingat kerena kita sudah lama dengan kesibukan keseharian kita lupa akan bagaimana dengan sistem pengamanan mako kita. Oleh sabab itu, kita melaksanakan kegiatan pelatihan Sispam Mako untuk mengantisipasi ke depan karena mengingat ini tahun politik, untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin akan mengancam, baik di kantor-kantor instansi pemerintahan lainnya, " jelasnya
Dalam simulasi ini ungkap kapolres, digambarkan bahwa massa aksi kecewa dengan hasil salah satu tahapan pemilu. Mereka menganggap ada kecurangan di dalam proses tahapan tersebut.
"Dalam simulasi digambarkan skenario ada kekecewaan simpatisan. Jadi mereka menuntut untuk bertemu dengan Ketua KPU dan Bawaslu yang dianggap ada kecurangan disitu, " terangnya.
Secara umum tambah kapolres, Polres Sumbawa siap mengamankan secara penuh semua objek-objek negara. Termasuk pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
"Secara real di lapangan sesuai dengan eskalasinya memang kita akan penuh dalam mengamankan obyek negara yang mana harus kita amankan. Tentunya kami siap. Kita harap situasi Sumbawa aman terkendali selama pemilu, " harapnya. (Adb)